Kamis, 28 April 2011

KECELAKAAN DALAM ARUNG JERAM.

Berbagai kabar kecelakaan yang menelan korban jiwa dalam kegiatan olahraga arung jeram masih membayang dalam benak ketika muncul ajakan menjajal olahraga air yang dicap sebagai olahraga maut. Bayangan itu makin kuat manakala pemandu arung jeram di sungai citarik, Jawa Barat , menyampaikan briefing menjelang pengarungan sungai itu dimulai. Ketika abaaba maju diteriakkan si pemandu, nyali terpaksa dikuat kuatkan untuk mengusir bayangan menyeramkan itu. Napas pun lega ketika sudah berada di garis finish. Ternyata olahraga mengarungi jeram jeram sungai deras di atas perahu karet itu tak seseram yang dibayangkan. Bahkan, muncul excitement yang tak terbayang nikmatnya untuk dirasakan. Pemandangan sekitar sungai yang berhulu di kaki Gunung Halimun dan jauh berbeda dengan suasana dikota itu pun menjadi kenikmatan lain. Alhasil, sayang kalau ajakan ikut merasakan sensasi berarung jeram itu ditolak. Tak mengherankan kalau kebanyakan orang serta merta menolak ajakan mengikuti kegiatan olahraga rafting ini. Sebab ia sudah terlanjur dicap sebagai olahraga pembawa maut menyusul berbagai event olahraga yang dipopulerkan di tanah air sejak 1970an sering berakhir dengan timbulnya korbanjiwa. Citarum Rally yang diselenggarakan kelompok pecinta alam dari Bandung misalnya, berakhir dengan menelan 7 korban jiwa sekaligus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar